TEMPO.CO, Makassar - Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Fery Abraham menduga Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin nonaktif, Musakkir, sebagai bandar narkotik. “Ada indikasi yang mengarah ke sana. Apalagi penyidik sudah lama menjadikan dia target operasi,” kata Fery, Ahad, 16 November 2014.
Menurut Fery, dugaan itu didasari oleh hasil penyelidikan polisi. Tapi dia menolak menjelaskan lebih detail hasil penyelidikan tersebut. “Penyidik masih terus melakukan pengembangan,” ujarnya. (Baca: Profesor Narkoba Unhas Ini Juga Pembina Karate)
Musakkir menjadi tersangka kasus dugaan penggunaan narkotik jenis sabu. Menurut Fery, dari hasil tes urine dan darah, Musakkir dinyatakan positif mengkonsumsi narkotik. “Mengandung zat metamfetamin,” ujar Fery. (Baca: Polisi Gelar Perkara Kasus Profesor Unhas Hari Ini)
Juru bicara Badan Narkotika Nasional (BNN), Sumirat Dwiyanto, mengatakan tidak tertutup kemungkinan sindikat yang menjerat Musakkir adalah jaringan internasional. “Sejak 2011, BNN menilai Makassar menjadi gerbang sindikat narkotik internasional di Indonesia bagian timur,” katanya di Jakarta, Ahad kemarin.